Senin, 09 Januari 2012

BIOMA HUTAN GUGUR

Berada di daerah iklim sedang.

Jenis pohon yang tumbuh sangat sedikit dan tidak terlalu rapat.

Curah hujan merata sepanjang tahun dan mengalami empat musim (panas, gugur, dingin dan semi).

Jenis hewannya antara lain: burung pelatuk, bajing, rubah dan beruang.
COBA JELASKAN DAN LIHAT PADA PETA

5 komentar:

  1. Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang LU/LS. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang terdapatdi wilayah Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris dan Australia.
    Bioma Hutan Gugur

    Bioma Hutan Gugur

    Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :

    Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun
    Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
    Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
    Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
    Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
    Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi

    Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga.
    Basswood - Oak pada waktu lebat - Oak pada waktu rontok

    Basswood - Oak pada waktu lebat - Oak pada waktu rontok

    Pohon-pohon utama yang terdapat di bioma hutan gugur rata-rata berukuran besar dan pendek. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada pohon basswood Amerika di bawah ini .
    Basswood Amerika

    Basswood Amerika

    Fauna yan terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda (hewan endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis musang/luwak).
    Panda (hewan endemik china) - anjing - racoon

    Panda (hewan endemik china) - anjing - racoon

    Pada setiap pergantian musim terdapat beberapa perubahan di bioma hutan gugur:

    Saat musim panas pohon-pohon yang tinggi tumbuh dengan daun lebat dan membentuk tudung, tetapi cahaya matahari masih dapat menembus tudung tersebut hingga ke tanah karena daunnya tipis
    Saat musim gugur menjelang musim dingin, pancaran energi matahari berkurang, suhu rendah dan air cukup dingin. Oleh karena itu daun-daun menjadi merah dan coklat, kemudian gugur karena tumbuhan sulit mendapatkan air. Daun dan buah-buahan yang gugur kelak kemudian menjadi tumpukan senyawa organik.
    Saat musim dingin menjadi salju, tumbuhan menjadi gundul, beberapa jenis hewan mengalami/dalam keadaan hibernasi (tidur panjang pada waktu musim dingin).
    Saat musim semi menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali, tumbuhan semak mulai tumbuh di permukaan tanah, hewan-hewan yang hibernasi mulai aktif kembali.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan hutan hujan tropika pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°LU serta 10° dan 20°LS. Pada tempat-tempat itu, hutan musim tropika ini acap ditemukan berselingan dengan sabana tropika dan padang rumput tropika; sebagai hasil kombinasi faktor-faktor curah hujan yang rendah, kemampuan tanah menahan air, serta kesuburan tanah setempat. Faktor pembentuk yang lain yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran hutan untuk berbagai tujuan (perburuan, lahan perladangan dll.), yang membatasi pertumbuhan hutan secara lokal[1].
    Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di Meksiko bagian selatan dan di dataran rendah Bolivia. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan endemik, seperti halnya di pesisir Pasifik di barat-laut Amerika Selatan, di wilayah subtropika Amerika Serikat, dan di Afrika bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di India tengah dan Indocina terkenal karena keragaman fauna vertebratanya. Sementara hutan-hutan yang serupa di Madagaskar dan Kaledonia Baru dikenal luas karena dihuni oleh banyak taksa yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.
    Di Kepulauan Nusantara, terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika, yang melintas di kurang lebih kawasan Wallacea --dari Kepulauan Filipina di sebelah utara, melintasi Sulawesi dan sebagian Maluku, menyeberang ke selatan hingga wilayah Nusa Tenggara, Bali dan Jawa[1]. Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh angin monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan[2].
    [sunting]Hutan galeri
    Di tempat-tempat yang lebih lembap atau yang berhubungan dengan air tanah yang relatif dangkal, hutan-hutan musim ini berganti dengan hutan yang selalu hijau. Misalnya di sepanjang alur sungai (yang mungkin mengering di bagian atas, namun di lapis bawah tanahnya masih sedikit berair), banyak individu pohon yang tetap hijau karena tidak menggugurkan daunnya. Maka di tempat-tempat semacam ini mungkin terbentuk formasi hutan yang lebih basah seperti hutan hujan tropika, atau sekurang-kurangnya hutan gugur daun lembap (tropical moist deciduous forest). Terselip di antara hamparan hutan monsun yang lebih kering, hutan-hutan di mintakat riparian ini dikenal sebagai hutan galeri (gallery forest)[1].
    Beberapa wilayah ekoregion hutan gugur daun, seperti halnya di Dekkan Timur (India), Srilangka, dan Indocina bagian tenggara,

    Nama Irvan Aji P
    XI IPS 4

    BalasHapus
  5. miftakhuddin XI IPS4
    Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
    Hutan Basah

    Hutan Basah

    Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :

    Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
    Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
    Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
    Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
    Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)

    Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :

    BalasHapus